‘WAJAH’ Allah Azza Wa Jalla adalah aspek dzahir dari Dia, yang dari sisi wajah-Nya ini memancar cahaya keindahan-Nya. Sebagaimana makna cahaya adalah sesuatu yang membuat dzahirnya segala sesuatu dengannya, maka An-Nuur secara mutlak merupakan isim (nama) dari asma-asma Allah Ta’ala yang mengibaratkan sesuatu yang sangat dzahir serta dzahir-nya segala sesuatu disebabkan keberadaannya. Wajah Allah merupakan hijab rahmat bagi semesta alam yang tanpa itu 18.000 alam akan musnah ditelan Wujud-Nya.
“Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk dalam kegelapan, kemudian dia limpahkan atas mereka secercah cahaya-Nya.” (Hadits Nabi)
Semesta alam-alam yang Dia ciptakan dalam kegelapan, tanpa cahaya Ar-Rahmaan tak akan mampu menyadari keberadaan penciptanya, bahkan dirinya sendiri. Tiupan rahmat dan pemeliharaan-Nya kemudian yang memekarkan setiap titik ciptaan dari status awalnya yang tanpa nama sehingga terpakaikan kepadanya pakaian wujud. Setiap wujud yang ditampakan oleh cahaya-Nya merupakan pernyataan dari himpunan asma-asma Allah, bahkan asma-asma Allah itu sendiri yang tetap tegak oleh tajali ilahiyyah yang terus menerus. Continue reading “Struktur Insan Dalam Al-Qur’an dan Hadits : Misykat Cahaya-cahaya”